Saat demam J-Pop sampai K-Pop menggeluti hiburan dan budaya
dunia, hal yang mestinya penting dicatat adalah bagaimana mereka bisa
membawa bahasa mereka sendiri ikut 'terbang' dan diterima para
penggemarnya dari rumpun berbeda. Bukan bahasa Inggris, yang
notabene-nya kita ketahui sebagai bahasa universal, tapi bahasa dari
negri mereka masing-masing yang dengan bangga mereka nyanyikan di depan
warga negara asing lainnya, baik lewat media hiburan elektronik, maupun
secara langsung lewat world tour mereka.
Melihat itu, seharusnya kita juga berbangga. Indonesia punya Jogja
Hip Hop Foundation (JHF) yang nggak kalah pedenya mengumandangkan bahasa
Jawa dalam materi hiburan mereka. "Kami merasa lebih bebas bila
nge-rapdalam bahasa Jawa. Ada bunyi-bunyian dalam bahasa Jawa yang nggaj
ada dalam bahasa Indonesia," bilang Marzuki Mohammad a.k.a Kill The DJ,
founder JHF sejak 2003 lalu.Selama itu juga JHF yang sebenarnya merupakan proyek untuk mengakomodasi kru hip-hop di Jogjakarta yang didominasi para pengguna bahasa mereka sendiri, terus melebarkan sayapnya. JHF sudah pernah diboyong ke negeri kelahiran musik hip-hop pada bulan Mei 2011. Mereka sukses tampil di New York, tepatnya di Asia Society 725 Park Avenue dan dibuatkan konser tunggal bertajuk Java Hip Hop.
Sejak kelahirannya, JHF memang menawarkan rasa baru dalam
hiburan berbau budaya lokal ini. Musik hip-hop dengan lirik bahasa Jawa
diaransemen dalam musik campuran antara alat musik tradisional seperti
gamelan, dengan permainan para DJ yang turut berkolaborasi. Beberapa
lagu dengan lirik tiga bahasa mereka juga akan diproduksi JHF sebagai
persiapan tur 10 kota mereka di Amerika bulan November nanti. Whatta
legacy!
Sumber : hai-online
Related Posts
0 komentar