Pemakaian
istilah kaca anti peluru sebenarnya tidak terlalu tepat untuk
digunakan. Hal ini dikarenakan dengan cukup waktu dan upaya yang
terkonsentrasi atau hanya dengan sebuah peluru dengan kaliber yang cukup
besar, seseorang dapat menghancurkan kaca "anti peluru" dengan mudah.
Istilah yang benar untuk kaca "anti peluru" ini adalah kaca tahan
peluru. Dan perlu diketahui bahwa bahan kaca anti peluru sendiri
bukanlah kaca yang sesungguhnya. Melainkan senyawa yang memiliki sifat
yang mirip dengan kaca namun memiliki kekuatan yang jauh lebih besar
dari kaca biasa.
Kaca
tahan peluru biasanya dibuat dengan salah satu dari dua cara, yaitu
dengan menggunakan bahan plastik yang kuat dan transparan yang disebut
polikarbonat termoplastik, atau dengan beberapa lapisan kaca yang
disebut kaca laminasi. Masing-masing dari dua bahan tersebut akan
memberikan penampilan seperti kaca biasa. Keduanya akan terlihat
transparan dan memungkinkan cahaya untuk melewatinya sama dengan pada
kaca biasa, tapi lebih kuat dan lebih kokoh. Sekilas, kaca tahan peluru
terlihat seperti panel kaca biasa. Tetapi, sepotong kaca biasa akan
pecah bila ditembak dengan sebuah peluru. Sebaliknya kaca tahan peluru
dirancang untuk menahan satu atau beberapa butir peluru tergantung pada
ketebalan kaca dan jenis senjata yang ditembakkan.
Polikarbonat
termoplastik serta lapisan kaca laminasi biasanya akan ditempatkan di
antara lapisan kaca biasa. Lapisan yang terpisah ini kemudian akan
disatukan untuk membentuk sebuah kaca tahan peluru. Dengan polikarbonat
termoplastik atau lapisan kaca laminasi yang ditempatkan di antara kaca
biasa, akan menciptakan sebuah senyawa yang memiliki ketahanan pada
dampak tumbukan yang luar biasa. Kaca tahan peluru akan menyerap banyak
energi dari setiap proyektil yang masuk, seperti peluru atau sesuatu
yang lebih kecil seperti palu yang dipukulkan kepadanya.
Kaca
tahan peluru biasanya memiliki tebal antara 7-75 milimeter. Sebuah
peluru yang ditembakkan pada lembaran kaca tahan peluru akan menembus
lapisan luar kaca, tetapi lapisan bahan polikarbonat termoplastik atau
kaca laminasi akan mampu menyerap energi peluru dan menghentikannya
sebelum keluar dari lapisan akhir. Berbeda dengan pada rompi anti peluru
dimana energi peluru akan disebarkan di permukaan rompi. Sifat anti
peluru dari kaca tahan peluru didapatkan ketika senyawa keras ini
meratakan peluru, menghentikan energi dan inersia dari peluru tersebut,
dan benar-benar mencegah penetrasinya. Namun, sebagian besar kaca anti
peluru hanya bekerja pada tembakan senjata kecil dan akan kurang efektif
pada senjata yang menembakkan peluru dengan kaliber yang lebih besar.
Kemampuan
kaca tahan peluru untuk menghentikan peluru sendiri ditentukan oleh
ketebalan kaca. Sebuah peluru dari senapan laras panjang akan
bertabrakan dengan kaca dengan kekuatan yang lebih besar daripada sebuah
peluru yang ditembakkan dari pistol. Karena itu, dibutuhkan kaca tahan
peluru yang lebih tebal untuk menghentikan sebuah peluru dari senapan
laras panjang dibandingkan kaca tahan peluru yang digunakan untuk
menahan tembakan peluru pistol biasa.
Kaca Tahan Peluru Satu Arah
Selain
itu, terdapat juga kaca tahan peluru satu arah. Dimana kaca tahan
peluru satu arah ini memiliki satu sisi yang mampu menghentikan peluru,
sementara sisi lainnya memungkinkan peluru untuk melewatinya. Kaca tahan
peluru model ini memberikan seseorang yang ditembak kesempatan untuk
menembak balik penembaknya. Jenis kaca tahan peluru ini dibuat dengan
cara laminasi lembaran bahan yang rapuh dengan bahan yang fleksibel.
Bayangkan
sebuah mobil yang dilengkapi dengan kaca tahan peluru satu arah ini.
Jika orang di luar mobil menembakkan sebuah peluru ke jendela mobil,
maka peluru akan mengenai sisi rapuh terlebih dahulu. Bahan rapuh ini
akan hancur di sekitar titik tumbukan peluru dan menyerap sebagian
energi peluru dari area yang lebih luas. Bahan fleksibel kemudian akan
menyerap energi dari peluru yang masih tersisa, dan kemudian
menghentikan peluru. Sebaliknya jika peluru ditembakkan dari dalam mobil
maka peluru akan dengan mudah melewati kaca karena gaya peluru
terkonsentrasi pada area yang kecil dan dengan mudah melewati bahan
fleksibel. Hal ini menyebabkan material rapuh pecah dan memungkinkan
peluru untuk mengenai target.
Related Posts
0 komentar